Bedah kasus dan tehnik ruqyah : Ribuan Paku Bersarang di Tubuh Supiati Akibat Santet



Ribuan paku bersarang di tubuh Supiati.BANTUL - Fenomena ganjil dialami Supiyati (25), warga Seropan, Muntuk, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, di dalam tubuhnya dipenuhi ribuan paku.Aries Setiawan, Daru Waskita (Yogyakarta)
Hasil rontgen yang dilakukan tim medis Rumas Sakit (RS) Nur Hidayah, Pleret, Bantul, paku-paku itu terlihat di tungkai kaki, tangan dan lengan Supiyati, Rabu (26/9/2012).



Menurut Direktur RS Nur Hidayah, dr Arus Feri, operasi terhadap Supiyati untuk mengangkat paku segera dilakukan.
"Kemungkinan besar nanti (tadi malam) akan kami lakukan operasi, sementara ini pasien masih kami persiapkan," ujar Arus, saat ditemui Tribun Jogja (Tribun Network), Rabu (27/9/2012).

Kondisi Supiyati yang dirawat di bangsal Safa, jarum infus masih menancap di tangan kanannya. Meski begitu, perempuan itu masih sanggup menjawab pertanyaan awak media sembari meringis menahan perih di bagian kakinya.

"Kejadiannya sudah 1,5 tahun lalu. Setelah nikah saya pingsan, lalu terasa panas. Tahu-tahu sudah ada paku di dalam," ujarnya saat ditemui di ruang perawatan.

Sejak saat itu, sekitar Oktober 2010, ada 2.000 paku berbagai ukuran keluar dari dalam tubuhnya. "Pertama dulu keluar dari bagian tulang kering, rasanya perih dan panas," ungkapnya lirih sembari menunjukkan bekas luka yang masih terlihat jelas.

Di sekujur kedua kaki Supiyati, terlihat jelas puluhan bekas luka akibat keluarnya paku-paku tersebut, bahkan sebagian terlihat masih belum mengering.

Menurut kerabat Supiyati yang menunggu di rumah sakit, Yekti Utami (37), adik sepupunya tersebut awalnya tinggal di Lampung Selatan. Setelah mengalami kejadian aneh, ia memutuskan pindah ke Bantul.

"Di rumah baru sekitar dua mingguan. Awalnya dia di Lampung Selatan, tepatnya saya tidak hapal. Karena sudah berobat kemana-mana tak ada hasil, disarankan pindah ke Jawa," ujar Yekti.

Menurut Yekti, Supiyati sehari-hari hanya sebagai ibu rumah tangga dan belum punya anak. Sedangkan suaminya hanya buruh di kebun karet di Lampung. "Sehari-hari, ya hanya di rumah membantu ibunya," ungkapnya.
Selama ini, lanjut Yekti, Supiyati susah makan dan asupan gizi hanya disuplai melalui makanan ringan. "Itupun harus dipaksa. Selalu muntah. Ya hanya cemilan saja," ujar Yekti.

Selama menunggu proses operasi, makanan cair melalui selang infus merupakan upaya untuk mengembalikan kebugaran Supiyati.

Menurut dokter yang menangani Supiyati, dr Tri Ermin Fadlina, rumah sakit masih konsentrasi untuk mengeluarkan benda asing di dalam tubuh pasin itu. Hal itu harus segera dilakukan, karena secara medis bisa memicu infeksi.

Perkara benda asing tersebut masuk lewat mana dan dengan cara apa, Ermin belum bisa memastikan dan belum melakukan analisa medis.

"Kami hanya berupaya agar pasien segera sehat. Kami tempuh operasi sedang, mengingat jumlah paku yang begitu banyak di dalam tubuh pasien," ungkapnya.

Ermin mengaku sulit menjelaskan secara medis, bagaimana paku-paku itu bisa masuk ke dalam tubuh pasiennya.

"Ini, paling banyak ada di tungkai, lengan, serta bagian dekat tulang kering," jelasnya sembari menunjukkan hasil rontgen.

Beruntung, rumah sakit yang menangani Supiyati merupakan lembaga hucare alias Husnulkhotimah Care. Pengobatan yang dilakukan pada pasien pun memadukan dua metode.

"Kami pakai operasi medis sekaligus analisis spiritual. Boleh dibilang semacam rukyah," ungkapnya.
Karena dalam kasus Supiyati ada sesuatu yang tidak masuk akal, kata Ermin, rumah sakit pun akan menempuh metode pengobatan rukyah, untuk menjelaskan sekaligus berusaha mengobati Supiyati. (tribunnews/27/9/12)
Paku dalam betis Safirah


BAHASAN ADMIN :
Paku yang bersarang di tubuh pernah juga dialami Safira, bocah 3 tahun yang kasusnya mencuat akhir 2011 lalu. Puluhan paku tertanam di dagingnya.

Operasi yang dilakukan tim dokter RSUD Andi Makkasau mengangkat sebanyak 28 paku dan potongan jarum suntik melalui dua tahap. Yakni tahap pertama 26 logam dan tahap kedua 2 logam.

Hingga saat ini, logam berupa paku dan jarum suntik di tubuh Safira masih misteri. Tim dokter menyatakan, logam tersebut tidak muncul begitu saja ditubuh Safira. Tim dokter meyakini bahwa logam tersebut disengaja dimasukkan, namun caranya belum diketahui.

Namun kita umat muslim meyakini bahwa semua benda-benda tajam yang masuk kedalam tubuh Supiati dan Safira adalah akibat perbuatan sihir yang sudah dibahas di sini. fenomenanya.

Tehnik sihir para dukun agar bisa memasukkan paku, jarum atau benda-benda tajam lainnya kedalam tubuh korbannya adalah dengan cara memberikan keta'atan kepada setan dengan biasanya berkurban pada syetan. Qurbannya tergantung tingkat dan jenis sihir, jika hanya sekedar untuk menyakiti korbannya biasanya berkurban ayam sampai dengan kambing, adapun jika ingin membuat mati atau rusak seluruh tubuhnya biasanya diawali dengan berqurban sapi bahkan tumbal manusia (efeknya bisa tujuh turunan dari keluarga korban terkena sihir semuanya). Setelah berqurban sang dukun mulai mengumpulkan beragam paku, beling, jarum, silet lalu diletakkan ditempat yang khusus lalu setelah itu mulai merapal mantra untuk memanggil setan dan yang menjadi TO (target operasi) biasanya sudah diberikan infonya oleh dukun berupa foto korban atau sebagian pakaian/alat-alat yang pernah digunakan korban atau juga secara langsung mengubur tumbal didekat rumah korban agar setan mengetahui letak tempat tinggal target operasinya.

Lalu setan akan mencari celah untuk masuk kedalam tubuh korbannya, jika korbannya lalai dari doa pendinding atau banyak berbuat maksiyat maka setan akan leluasa untuk langsung masuk kedalam tubuh korbannya dengan langsung membawa benda-benda sihir untuk dimasukkan kedalam daging dan kulit korban seperti kasus Supiati dan safira.

 Adapun jika targetnya kuat pembentengan yang selalu menjaga dirinya dari segala perbuatan dosa dan maksiyat maka setan akan merubah rencana dengan masuk kedalam tubuh sanak keluarganya sebab setan tidak boleh ada kata gagal sebab jika mereka gagal melaksanakan tugasnya akan dihukum oleh pemimpin mereka dikalangan jin.

Adapun tehnik untuk mengeluarkan benda sihir (jarum, peniti, paku dll) secara fisik ada beberapa tehnik:
1. Menaklukkan dan mengalahkan jin yang menjadi khodam penjaga benda sihirr, jika jinnya telah kita kalahkan dalam sesi terapi ruqyah hingga menjadi takluk atau jin tersebut masuk Islam, maka bisa kita perintahkan agar jin tersebut mengeluarkan benda sihir yang telah dimasukkannya kedalam tubuh korbannya.
2. menggunakan tehnik  mengeluarkan benda sihir yang saya bahas di sini dan disini


Kita harus dapat memutus buhul sihir yang mengikat benda sihir dengan tubuh pasiennya  dengan menggunakan tehnik menghancurkan benda sihir

Adapun jika ketika kita ruqyah tidak ada reaksi apapun pada korban sihir maka ada beberapa kemungkinan:
1. jinnya diam dan bertahan tidak mau menampakkan dirinya, maka lakukan tehnik Al-Qasam Al-Qaahir
2. jinnya kabur duluan keluar dari tubuh, maka lakukan penarikan dengan membaca berulang-ulang  Surah Al-mukminun:115-116 dan Al-Baqarah 148 konsentrasi penuh membentuk kekuatan niat untuk menariknya kembali dalam tubuh pasien agar bisa kita interogasi.

Hancurkan kekuatan bahkan kerajaan jin sihir dengan membentuk kekuatan niat untuk membumi hanguskan semua kekuatan dan kerajaannya lalu bacalah ayat-ayat pembatal sihir, siksa/azab melalui media tubuh pasien (kita meletakkan tangan diubun-ubun atau bagian tubuh lainnya) secukupnya. Insya Allah baik jin dalam tubuh pasien maupun kerajaannya akan juga porak-poranda yang menyebabkan jin akan kapok untuk mengirim sihir lagi.

Setelah berhasil mengeluarkan benda sihir wajibkan pasien selalu membaca doa pendinding dan menghindarkan diri dari segala dosa besar dan maksiyat kepada Allah agar pendindingnya tidak terbuka.

Wallahua'lam.........

Perdana Akhmad, S.Psi

Seorang Praktisi Ruqyah yang (Dengan Idzin Allah SWT) Akan Membagi Ilmu dan Seni Pendayagunaan Energi Ruqyah Keseluruh Umat Islam NO.Telp:081379666696 Pin BlackBerry : 2A22C8EA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak