MENYEMBUHKAN MAAGH MENAHUN DENGAN TEHNIK "DHC" | Ruqyah Aplikatif 3



Quranic Healing adalah metode ruqiyyah aktif, yaitu dengan berbagai tehnik gerakan baik itu tarik, tiup, hempasan atau sentuhan langsung disertai dengan bacaan ayat dan doa ruqyah. Inilah karakteristik yang menjadi pembeda antara peruqiyyah passive dan peruqqiyyah aktif.
Jadi gerakan atau dalam bahasa kerennya disebut "kinestik" ini akan merangsang aliran darah keotak dan jantung berdetak lancar, hal ini membuat daya konsentrasi untuk menyembuhkan bertambah karena oksigen dalam tubuh lancar.

Selain itu, gerakan bisa mengokohkan aktualiasi kita dalam mengeksekusi keyakinan. Dan, tentu saja Allah-lah yang menyembuhkan. Namun, bagaimanakah Allah akan memberi kesembuhan jika kita sendiri tidak yakin?

Tentunya, kita harus membangun terlebih dahulu ketahuidan dengan cara yang paling sederhana. Dan insya Allah, nuansa untuk memahami ketahuidan yang paling sederhana ini sudah saya tulis dibuku pertama saya "Rehab Hati dengan spectrum Iman", buku bisa dipesan langsung diakhir bahasan.

Baik kita lanjutkan,
Muntah adalah salah satu indikator dalam sebuah kesuksesan ruqiyyah, muntah tidak selalu harus mengeluarkan isi dalam perut dari mulut. Kadang yang keluar hanya berupa gas, ludah atau bahkan darah.

Saya pernah melakukan tehnik ini untuk 2 sahabat yang menderita maagh menahun, keduanya dilakukan dengan sentuhan dan bacaan ayat-ayat ruqiyyah secara langsung [tidak melalui media lain atau jarak jauh lewat hp atau sejenisnya].

Ayat yang dibacakan cukup Al Falaq berulang-ulang disertai tehnik rahasia "DHC" yang akan saya beberkan berikutnya.

Dihampir semua pasien yang pernah saya hadapi al Falaq ini memiliki effect luarbiasa dalam melakukan eksekusi. Bacakan saja berulang dengan berkonsentrasi pada intonasi dan tahsin [bacaan] dan tadjwidz yang jelas.

Sebelum melakukan eksekusi dengan al Falaq, terlebih dahulu lakukan prosesi seperti biasa. Semisal membacakan atau membingbing pasien beristighfar, syahadat, sholawat, ta'awudz, membaca al Fatiihah dan membaca kalimah: "Lahawla wa laa quwwata illa billahil aliyhil adziim" dan "Hasbunallah wani'mal wakiil ni'mal maula wa ni'mann nashiir" sebagai penyerahan diri kita atas semua ikhtiar kita sepenuhnya kepada Allah subhannahu wa ta'ala.


Bangun niat untuk menyembuhkan atas nama cinta kita kepada 'dia' yang teraniyaya atas nama kecintaan kita kepada Allah. Ingat sabda Rasulullah sholallahu alaiyhi wa sallam, bahwasannya ketika kita mencintai mahluk atas nama Allah saja maka kita akan dicintai-Nya sebesar kecintaan kita kepada mahluk tersebut.

Mulai lakukan ruqiyyah!
Pertama;
Bacakan lagi Al Fatihah dan tiupkan ke tangan.
Letakan di perut atau persis di titik sakit, lalu putar-putar [usahakan menyentuh kulitnya langsung dan sedikit menekan seperti mengaduk-aduknya dari permukaan]

*Ini tidak bisa dilakukan kepada ahwat, kecuali mahram kita. Atau jika pasien ahwat minta izin terlebih dahulu kepada suami atau mahram dan ia sendiri bahwa ini urgent dan untuk kesembuhan. Lalu lakukan dari luar baju tanpa menyentuhnya.

Ingat bersihkan niat! jika tidak bisa serahkan kepada yang lain dan hentikan pengobatan. Atau bacakan ayat-ayat dengan keras tanpa menyentuhnya, bacakan ayat yang membuat JIN malu atau "ketahuan" bahwa seolah kita mengetahui keberadaan atau kedzalimannya. Semisal surah al Anam 103.

Kedua;
Tarik kearah dada, tenggorokan dan mulut dengan yakin. Lalu bacakan "BismillahiAllahuakbar!! Ukhruj ya aduwallah!"

Ingat tehnik quranic healing itu bukan do'a, tapi kombinasi do'a dengan ikhtiar. Ikhtiar ini berupa konsentrasi dan gerakan. Inilah pembeda antara peruqiyyah pasive dan aktif, dan peruqiyyah aktif ini yang sering berhasil karena gerakan atau kinestik ini memang terbukti memiliki kekuatan tersendiri dalam mengaktifkan peredaran darah yang merangsang konsentrasi penuh.

Tehnik Tambahan;
Jika ini tidak mempan atau tidak bereaksi apa-apa, lakukan hingga 3 kali dengan tehnik yang sama.

Saya pernah melakukannya ke 3 pasien,
Pasien pertama sebetulnya menderita sakit pinggang dan lambung, dilakukan 2 pertemuan, masing masing berdurasi 1,5 jam dan 30 menit. Pasien merasakan telapak tangan kita panas, ini hal biasa.

Pasien ke 2, benar-benar memilki penyakit maagh menahun (lebih dari 3 tahun) dan dokter tidak bisa apa-apa setelah memutuskan ini sakit maagh akut dan melarang pasien memakan jenis makanan yang aneh-aneh. Meskipun itu halal :P

Saya melakukan ruqiyyah selama 2 kali pertemuan, malam pertama selama 1,5 jam dan satu jin keluar dengan teriakan histeris. Saya mengira beliau sembuh karena merasa lemas dan dia berkata "sudah dulu ya, cape.." lalu dia tidur hingga jam 8 pagi, dan tidak shalat subuh.

Malam berikutnya beliau datang lagi, dan merasakan berat di punggung dan bahu. Saya berkata, "Jin nya masih ada", padahal saya tidak bisa melihat jin..

Ruqiyyah berlangsung selama 4 jam lebih, dari jam 11.30 hingga sebelum adzan shubuh. Tehnik yang dilakukan banyak, hingga tehnik sembelihan dan ke 5 Jinnya keluar. Dan akhirnya muntah darah dengan tehnik "DHC". Wallahu'alam.

Jadi bagaimana melakukan tehnih "DHC" ini?
Kita akan bahas sebentar lagi, saya akan terangkan terlebih dulu pengalaman terakhir saat mengobati penderita maagh ini bersama ust Perdana Akhmad Bin Ahmad [Master Quranic Healing] sepulang kunjungan kami dari makasar dalam agenda traingin sehari "Rehab Hati dan Quranic Healing",

Jika pasien ke 2 diatas saya lakukan di Kantor Rehab Hati Bandung, penyembuhan pasien ke 3 ini berlangsung di kantor RH [Rehab Hati] Bogor disaksikan juga oleh Abuazhar Asykari.

Malam itu sekitar jam 8.pm, baru saja kami tiba di Cileungsi dan sudah ada satu keluarga yang dari tadi siang menunggu di kantor. Kami pun masuk, dan ust Perdana Akhmad kemudian mandi dan Shalat untuk menjamak shalat maghrib dan Isya.

Saya mulai ngobrol dan mendiagnosa pasien, dan keluarga itu bercerita tentang rumah sebelumnya yang ia diami yang di indikasikan banyak jinnya. Ia juga bercerita tentang konflik dengan seseorang yang hingga kini belum selesai.

Pasien yang sebenarnya adalah seorang anak berusia 12 tahun. Dia mengeluhkan suka melihat "penampakan" dan juga maagh. Badannya sangat ramping, namun masha Allah dia cerdas dan tertarik dengan buku terjemahan "Ruqiyyah" karangan Syaikh Abdussalam Bali yang ada di kantor RH. [Buku referensi ruqiyyah terlengkap ini bisa dipesan satu paket dengan buku RehabHati di kantor RH Bogor]

Tehnik yang dilakukan untuk anak ini ada dua tahap, setelah ngobrol langsung dengan bahasa "anak-anak" saya menanyakan apa yang dirasakan?

Si kecil menjawab:
"Agak pusing dikepala dan leher seperti keras"

Saya tersenyum dan mulai menggeser segelas air putih yang tadi disuguhkan sebagai salah satu bahan ruqiyyah. Saya menyuruh ibunya untuk membacakan Al Fatihah dan meniupkan ke air tersebut, karena do'a ibunya tentu lebih mustajab daripada saya. Karena ia lebih mencintai anaknya secara fitrah.

Setelah saya suruh dia untuk meminum air tersebut dan menyisakannya sedikit. Kemudaian saya mulai membacakan surah Al Annaam 103, Al Mu'minuun 97-98 dan Yasiin ayat 9. Posisi tangan kiri ditempel diatas kepala dan tangan kanan menutup matanya, ini adalah tehnik untuk menghapus penglihatan dia dari melihat jin dan menghapus pandangan jin terhadap dia. Karena dia sering melihat penampakan.

Tehnik berikutnya adalah untuk menetralisir magghnya, saya mulai membacakan Al Anam 103 untuk deteksi ulang dan Al Falaq untuk eksekusi. Ini dilakukan seperti biasa yaitu dibacakan ditangan dan ditarik ke mulut seperti diatas. Dan alhamdulillah dari mulutnya mengeluarkan gas.

Ada hal yang unik, saat saya membacakan Al Falaq ibu anak yang ada agak jauh disampingnya malah muntah duluan. Dalam hal ini ustad perdana ikut sigap melancarkan jurus-jurus Quranic Healing Techniquenya langsung ditempat. Dan ibu muntah hebat!

Ternyata lingkaran hitam dimatanya adalah effect sihir yang menahun juga. Selengkapnya, mengenai ibu ini mungkin akan diperjelas Ust Perdana langsung/
Penjelasan saya (Perdana Akhmad, S.Psi: Ibu ini ketika mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an yang diperdengarkan Akhi Nuruddin yang sesungguhnya hanya menerapi anaknya ternyata berimbas pada diri ibu tersebut, Ibu tersebut terus menerus mengeluarkan gas dari mulutnya. Saya yang sebelumnya hanya memperhatikan saja (kondisi saya cukup letih) harus turun tangan untuk membantu mengeluarkan energi negatif (racun/kotoran sihir) dari tubuh ibu tersebut. Saya sebeelumnya sudah curiga Ibu ini menderita sesuatu penyakit tertentu sebab saya melihat lingkaran hitam di kedua mata ibu tersebut disertai bentol-bentol kecil. Saya langsung mengambil duduk disebelah kiri tubuh ibu tersebut lalu saya memegang ubun-ubun ibu tersebut lalu saya putar-putar berlawanan jarum jam yang saya baca dengan cukup lantang Al-hasyr 21 dan 3 Qul saja, Ibu tersebut langsung muntah-muntah dengan banyaknya.
Saya lalu membaca saya Al-hasyr 21 dan 3 Qul (dengan membentuk kekuatan niat menghancurkan dan mengeluarkan kekuatan sihir)  berulang kali menepuk punggung Ibu tersebut. Ibu tersebut muntah-muntah selama 5 menitan. Lalu berhenti dengan sendirinya. Saya lalu menanyakan "apakah Ibu punya penyakit tertentu?" Ibu itu menjawab: " mata saya selalu pedih dan keluar air mata hanya setiap kali saya sholat lima waktu, saya merasa aneh dengan sakit saya ini hingga saya harus selalu mengusap mata yang pedih sampai kulit kelopak mata dan kulit bawah mata menghitam semua" Saya lalu menyarankan Ibu tersebut selalu membaca doa-doa pendinding (pembentengan) dan membeli Herba aini (herbal tetes mata) lalu herba aini tersebut di ruqyah dan diteteskan kemata tiap hari, saya juga mengajarinya self healing dengan menuntunnya membaca al-Fatihah 7 kali yang ditiupkan dikedua telapak tangan dan ditempelkan ke kedua matanya lalu kembali membacakan Al-fatihah 7 x rutin setiap hari lalu setelah selesai membaca Al-fatihah melakukan tehnik usapan dan buang.


Alhamdulillah sikecil saat itu merasa baikan, dan rasa pegalnya pintah ke tangan. Saya kemudian menggunakan tehnik tarikan seperti biasa kearah jari-jarinya.

Lalu bagaimana dengan tehnik "DHC"?
Ini saya lakukan kepada pasien ke 2, beliau berusia 30 tahun [laki-laki] dan alhamdulillah segar bugar hingga sekarang. Padahal seara medis tidak terobati, Alhamdulillah.

"Double Hands Combination" sebenarnya tehnik biasa saja, namun ini sudah terbukti ampuh karena menggunakan dua tangan sekaligus. Dua tangan atau "Double Hands" ini adalah telapak tangan dan kiri.

Tehniknya adalah dengan memposisikan pasien duduk tegap, dan letakan tangan kanan di pinggang bawah. Tangan kiri di perut, putar-putar tangan kiri dan tarik ke arah dada berbarengan dengan telapak tangan kanan. Tangan kanan tarik kearah punggung-pundak-kepala-hingga wajah dan tangan kiri tarik dari arah perut ke dada-leher dan mulut berbareungan dengan tangan kanan.

Dengan tehnik ini jin tidak bisa berkutik dan pasien muntah hebat, saat itu muntah darah segar bercampur ludah serta lolongan panjang seperti suara jeritan.

Dalam hal ini saya punya saksi dan bukti hidup yang hingga saat ini ada disamping saya dan menjadi partner dalam team "Rehab Hati".

Sebagai catatan, tehnik "DHC" ini tak sengaja saya lakukan ke pasien pertama diatas. Beliau adalah uwa (bibi) saya. Agar lebih ampuh tehnik "DHC" ini dilakukan dengna menyentuh kulit langsung atau setidaknya hanya terhalang kaus tipis.

Tentu saja ini tidak bisa diklakukan kepada Ahwat.

Selamat Mencoba,
GAGAHLAH WAHAI HAMBA ALLAH..

*Hotline pemesanan paket buku Rehab Hati dan Ruqiyyah, 021-464-849-42 & 0878-742-634-12 Cp. Abu [Marketing Manager Rehab Hati]

Salam Tauhid,
Nuruddin Al Indunissy.
www.NAI-foundation.com | pin 3275BCE5

Perdana Akhmad, S.Psi

Seorang Praktisi Ruqyah yang (Dengan Idzin Allah SWT) Akan Membagi Ilmu dan Seni Pendayagunaan Energi Ruqyah Keseluruh Umat Islam NO.Telp:081379666696 Pin BlackBerry : 2A22C8EA

1 Komentar

  1. saya pernah muntah darah, hanya berupa air ludah dan darah segar,apakah itu indikasi jin keluar dari tubuh saya? karena pada saat itu, rasanya jin sedang ingin keluar dengan sendirinya.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak